This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Lowongan Dosen dan Pegawai] IBNU SINA DAN TERAPI KEJIWAAN

fenifuah.blogspot.com - Para psicholog berpendapat bahwa tujuan terapi kejiwaan adlh mendeteksi problem-problem kejiwaan yg terdapat dlm perasaan seseorang yg sulit dimengerti dan berupaya mengungkap masalah-masalah tersebut secara rasional. Manfaat dari terapi kejiwaan ni yaitu memperingan beban psikolonal yangogis seorang pasien yg menderita penyakit ingatan dan syaraf.

Dewasa ini,terapi psikologis itu jg digunakan dlm dunia kedokteran pd umumnya dan penyembuhan penyakit kejiwaan pd khususnya. Menurut Freud Unconscious.....(ada tulisan arab )merupakan akumulasi keinginan personal yg terdapat dibawah alam sadar sejak masa kanak-kanak,seperti : sejumlah kenangan/kesan masa lalu yg tiap waktu dpt timbul dgn sendirinya dari akal batin ( Unconscious ) ke akal lahir ( Conscious ). Dan tempat keinginan terpendam seperti itu hanya terdapat dialam bawah sadar. Hal ni disebabkan karena keinginan-keinginan terpendam itu tak selalu sejalan dgn kehidupan social maupun etika kehidupan di masyarakat. Melakukan Psiko analitik terhadap masalah ni bukan merupakan hal yg asing bagi Ibnu Sina,sebab beliau ni memang dikenal sebagai seorang dokter ahli kejiwaan,generasi pertama,yang aktifitas seperti itu dewasa ni dikenal sebagai perawatan pasien dgn cara psiko analitik.

Berkaitan dgn masalah ini,ada suatu kasus yakni seorang laki-laki menderita suatu penyakit aneh, penyakit itu benar-benar sudah kronis hingga pasien merasa bahwa dirinya bukan lagi sebagai seorang manusia tapi dia merasa sudah seperti seekor sapi. Dia tak lagi mau makan dan minum bersama-sama dgn orang lain. Dia bahkan sudah mulai berperilaku aneh yakni tak ubahnya seekor sapi pd umumnya,misalkan dia mengeluarkan suara seperti lembu,pergi kekandang lembu, dan makan rumpun disana. Cukup lama orang tersebut menderita penyakit seperti ini,sehingga lemah dan kurus badannya serta kusam dan pucat pasi warna kulitnya. Kemudian keluarganya membawa orang tadi kepada beberapa orang dokter,namun mereka tak mampu mengobatinya. Pada waktu itu,Ibnu Sina sudah terkenal sebagai seorang dokter ahli penyakit ingatan dan syaraf. Ketika pasien tersebut diperiksakan kepadanya dan setelah diperiksa secara cermat. Ibnu Sina mulai melakukan terapi dgn cara bertanya sebagai berikut :

Ada apa pak? Apa yg bapak keluhkan ? pasien tadi menjawab,saya ni tak apa-apa pak dokter,hanya saja saya rasanya sudah berubah menjadi seekor sapi,suara sayaseperti suara sapi,makanan dan perilaku sayapun jg seperti makanan dan perilaku sapi.
IBNU SINA DAN TERAPI KEJIWAAN
IBNU SINA DAN TERAPI KEJIWAAN

Kemudian Ibnu Sina melanjutkan pembicaraannya,kalau bapak ni benar-benar merasakan bahwa dirinya seekor lembu,maka bapak akan saya sembelih saja. Pasien tadi menjawab dgn tenang,silahkan kalau bapak mau? Kemudian Ibnu Sina minta diambilkan pisau potong yg sangat tajam dan dgn pisau itu lalu mendekati pasien tersebut seakan-akan ingin menyembelih lehernya. Akan tetapi,ketika hamper menorehkan pisaunya dileher pasien tadi,beliau berguman,percuma ya menyembelih seekor lembu yg sangat kurus seperti ini. Lembu ni tak pantas disembelih. Pasien tadi menukasnya,siapa bilang btidak pantas,lembu ni sangat pantas disembelih, silahkan pak dokter?. Ibnu Sina dgn cerdik menjawab. Nanti dulu, saya baru akan menyembelihnya kalau lembu ni sudah gemuk sekali. Pasien tadi lalu bertanya. Bagaimana caranya dan apa yg harus aku lakukan agar menjadi seekor lembu yg gemuk?.Ibnu Sina menjelaskan,mudah caranya,makanlah yg cukup layaknya orang lain makan dan minumlah yg cukup layaknya orang lain minum. Pasien tadi bertanya lagi,setelah saya lakukan itu semua dan badan saya menjadi gemuk,apa dokter akan tetap menyembelih saya?. Tentu saja,jawab Ibnu Sina.

Kemudian pasien tadiberjanji akan melaksanakan nasehat dokter tadi. Dia mulai makan dan minum layaknya seorang manusia. Akhirnya,kesehatannya mulai pulih kembali,badannya sehat dan kuat,akal pikirannya kembali normal,penyakitnya lenyap dan kini dia betul-betul sembuh. Sebab penderitaan fisik selama itulah yg melahirkan penderitaan batin berupa gangguan,seperti pepatah yg sering kita dengar,akal yg sehat terletak pd badan yg sehat.

Beberapa waktu kemudian,setelah sembuh , Ibnu Sina menyempatkan diri mengunjungi bekas pasiennya tadi. Ketika beliau melihat bahwa bekas pasiennyaitu telah sehat kembali baik fisik maupun akal pikirannya. Ibnu Sina berseloroh kepadanya; wah lembunya kini benar-benar gemuk sekali. Lelaki bekas pasiennya tadi menimpalinya,betul pak dokter. Sekarang memang sudah gemuk,dan akal pikiran saya telah normal kembali.

Dengan cara seperti inilah, Ibnu Sina mengobati pasiennya secara alami. Beliau kenali dulu sebab-sebab timbulnya penyakit baru tahap selanjutnya menentukan terapinya. Terbukti seorang laki-laki yg sakit diatas lantaran dia hidup secara tak wajar yakni makan dan minum seperti hewan. Makan yg dimakan,jadinya tak mengandung protein yg dibutuhkan oleh bagi kesehatan. Kesehatan badannya terganggu dan mempengaruhi kelemahan akal pikirannyayang akhirnya mengira bahwa dirinya itu seekor sapi. Setelah dinasehati,agar dia makan dan minum secara cukup seperti layaknya orang lain,maka badannya menjadi sehat dan gemuk. Begitu jg akal pikirannyakembali normal dan cara berpikirnya wajar lantaran dia kembali hidup yg layak seperti manusia lainnya.

Ada satu kasus lagi yakni salah seorang raja sakit dan berobat kepada Ibnu Sina. Hal ni beliau lakukan,setelah dokter-dokter lain tak sanggup lagi mengobatinya. Setelah Ibnu Sina memeriksa dan menanyakan perihal keluhan sakitnya, dia berkesimpulan bahwa sang raja ni sakit karena jatuh cinta. Sayangnya sang raja tak berkenan mengemukakan nama gadis yg dicintainya itu kepada dokter yg memeriksanya. Padahal menurut Ibnu Sina, kunci kesembuhannya itu terletak pd nama gadis yg dicintainya itu. Untuk menyembuhkan penyakit akibat perasaan cinta yg tersimpan rapi di antara keduanya, salah satu caranya Ibnu Sina harus mengetahui nama gadis pujaan sang raja tersebut. Di sinilah nampak kejeniusan Ibnu Sina sebagai seorang dokter penyakit jiwa. Kemudian Ibnu Sina minta kepada pembantunya untk menghadirkan seorang tokoh penting saat itu yg menjadi penasehat sang raja. Dia bertanya kepada sang tokoh tersebut perihal nama gadis yg dicintai sang raja? Di saat berbincang-bincang dgn sang tokoh tadi, Ibnu Sina sambil memegang urat nadi tangan sang Raja. Ketika dia telah mengetahui nama gadis tersebut, tiba-tiba denyut urat nadi sang raja berdetak cepat sekali. Dari situlah menjadi jelas persoalannya bahwa gadis yg dicintai sang raja itu ternyata anak pamannya sendiri. Akhirnya, pihak keluarga sepakat menikahkan gadis tersebut dgn sang raja. Dan sembuhlah sang raja yg dirundung sakit asmara itu.

Dua kasus di atas merupakan bukti bahwa Ibnu Sina jg merupakan seorang ahli psiko terapi. Hal itu tak aneh, karena beliau jg dikenal sebagai ahli filsafat metafisik. Pandangannya tentang masalah kejiwaan itu tercermin dlm sebuah bait puisi sebagai berikut:

Awan kelabu yg mulia dan menyenangkan itu
telah turun menghampirimu dari suatu tempat yg sangat tinggi

0 Response to "[Lowongan Dosen dan Pegawai] IBNU SINA DAN TERAPI KEJIWAAN"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *