Batu akik Sungai Klawing Purbalingga, Jawa Tengah, masih menjadi primadona terutama untk jenis nogo sui dan pancawarna. Para pencinta batu akik biasanya ada yg lebih suka membeli bahan mentah (rough) berupa batu yg sudah dibelah, sehingga terlihat motif dan warna yg ada dlm batu akik tersebut, untk kemudian diasah / digosok pd perajin dgn ongkos 20 -30 ribu. Keuntungan membeli bahan batu akik adlh bisa memilih motif apa yg kita bentuk dgn mengukur menggunakan penggaris / mal. Dari lubang penggaris kita bisa melihat motif yg sesuai selera.
Maka pasaran bahan mentah batu Sungai Klawing pung meningkat. Termasuk banyaknya permintaan dari luar Jawa. Bagaimana dan dimana mendapatkan bahan batu Klawing?
Sebagian ada yg mencari langsung di sepanjang Sungai Klawing, dgn masuk sendiri kedalam sungai. Ada pula yg lebih suka membeli bahan di lapak-lapak bahan batu akik yg kini banyak tersebar di Purbalingga dan Purwokerto, bahkan hingga Banjarnegara. Di Purwokerto, kita bisa menemui penjual bahan di depan GOR Satria Purwokerto dan di pusat jual beli batu akik dan barang antik “Shelter Batu Akik dan Barang Antik” di Jalan Jend. Sudirman, di sebelah barat Pasar Wage. Di tempat para perajin / tukang gosok batu, biasanya jg mejual bahan. Seperti di Rejasari Gemstone yg ada di Pasar Pon dan Satria Stone di Mersi.
Di Purbalingga dgn mudah kita menemukan lapak-lapak yg menjual bahan batu akik Klawing. Di pintu keluar terminal bus Purbalingga tiap hari ada pedagang yg menggelar dagangannya. Demikian pula di Banjarsari, perbatasan Purbalingga dgn Banyumas (dari Sokaraja arah Purbalingga). Di Bukateja lapak penjual bahan akik jg selalu ramai dikemuni orang-orang yg keranjingan hoby mengkoleksi batu akik ini.
Harganya bervariasi. Untuk bahan dijual mulai harga Rp 25 ribu-an hingga juta-an tergantung kualitas, untk dimensi 10 x 8 cm / separuh telapak tangan orang dewasa. Yang harganya tinggi adlh jenis pancarwarna dan nogo sui. Apalagi nogo sui tak ditemukan di daerah lain di Indonesia, menjadikan bahan nogo sui makin sulit ditemukan untk yg berkualitas. Demikian pula makin sulit menemukan pancawarna dgn komposisi warna yg komplit.
Maka pasaran bahan mentah batu Sungai Klawing pung meningkat. Termasuk banyaknya permintaan dari luar Jawa. Bagaimana dan dimana mendapatkan bahan batu Klawing?
Sebagian ada yg mencari langsung di sepanjang Sungai Klawing, dgn masuk sendiri kedalam sungai. Ada pula yg lebih suka membeli bahan di lapak-lapak bahan batu akik yg kini banyak tersebar di Purbalingga dan Purwokerto, bahkan hingga Banjarnegara. Di Purwokerto, kita bisa menemui penjual bahan di depan GOR Satria Purwokerto dan di pusat jual beli batu akik dan barang antik “Shelter Batu Akik dan Barang Antik” di Jalan Jend. Sudirman, di sebelah barat Pasar Wage. Di tempat para perajin / tukang gosok batu, biasanya jg mejual bahan. Seperti di Rejasari Gemstone yg ada di Pasar Pon dan Satria Stone di Mersi.
Di Purbalingga dgn mudah kita menemukan lapak-lapak yg menjual bahan batu akik Klawing. Di pintu keluar terminal bus Purbalingga tiap hari ada pedagang yg menggelar dagangannya. Demikian pula di Banjarsari, perbatasan Purbalingga dgn Banyumas (dari Sokaraja arah Purbalingga). Di Bukateja lapak penjual bahan akik jg selalu ramai dikemuni orang-orang yg keranjingan hoby mengkoleksi batu akik ini.
Harganya bervariasi. Untuk bahan dijual mulai harga Rp 25 ribu-an hingga juta-an tergantung kualitas, untk dimensi 10 x 8 cm / separuh telapak tangan orang dewasa. Yang harganya tinggi adlh jenis pancarwarna dan nogo sui. Apalagi nogo sui tak ditemukan di daerah lain di Indonesia, menjadikan bahan nogo sui makin sulit ditemukan untk yg berkualitas. Demikian pula makin sulit menemukan pancawarna dgn komposisi warna yg komplit.
0 Response to "[Foto] Tempat Mencari Bahan Batu Akik Klawing di Purwokerto"
Post a Comment