fenifuah.blogspot.com - Ikan asin dan petai dlm gelimangan sambal balado yg merah membara ni memang luar biasa sedapnya. Tips agar sambal tahan lama dan terasa sedap adlh menumis bumbunya hingga benar-benar matang dlm minyak yg banyak.
Memilih petai bukanlah salah satu keahlian saya, ni karena sayuran beraroma unik ni jarang saya konsumsi. Nah Sabtu kemarin kala kantor saya mengadakan acara jalan-jalan bersama ke Anyer kami pun terdampar di Pantai Carita yg penuh sesak dgn pedagang makanan. Sebenarnya kondisi ni sedikit mengesalkan dan mengganggu privasi. Bagaimana tidak? Mulai sejak kaki ni menginjakkan diri di pasir yg berwarna hitam hingga kembali ke dlm bis untk pulang, ibu-ibu penjual ikan asin, petai / jasa pijat sibuk menawarkan dagangannya. Bahkan saat kami menggelar tikar di hamparan pasir dan mulai membuka ransum makan siang, para pedagang ni dgn santainya berdiri mengelilingi tikar yg kami duduki, tak peduli saat itu kami sedang sibuk membagikan nasi dan aneka lauk serta bersiap hendak bersantap siang. Awalnya memang terasa risi tapi lama-lama akhirnya kami kebal juga. ^_^
Nah kembali ke petai, walau sebenarnya saya sama sekali tak berniat membelinya akhirnya nafsu ni terbangkitkan jg kala melihat hampir semua teman saya menenteng ikatannya. Akhirnya benteng pertahanan saya pun bobol jg dan dgn dua puluh tiga ribu rupiah, dua ikat petai pun beralih ke tangan. Awalnya tak terpikir oleh saya bahwa memilih petai memerlukan tips dan trick jitu hingga akhirnya saya mendengar celetukan teman kantor, Pak Kustandi, kala sedang memilah-milah petai untk dibeli. "Kalau ada satu lubang saja di kulit luarnya alamat sepapan petai ni ada ulatnya semua". Saya langsung mendelik dan menepuk jidat kala teringat dgn 2 ikat petai yg telah duduk nyaman di dlm bis. Saya tak mengeceknya sama sekali! Selama ni jika membeli petai maka saya lebih memilih yg telah dikupas, selain praktis jg jelas kondisinya. Kali ni benar-benar tak tercetus ide sama sekali bahwa kendala utama membeli petai berkulit adlh ulat yg suka bersemayam di bulir buahnya yg empuk. Walhasil di sepanjang perjalanan pulang kepala saya penuh sesak dgn petai dan ulat. Petai dan ulat! Dan firasat saya mengatakan akan ada ulat disana.
Tebakan saya sama sekali tak meleset, hari Minggu kemarin kala si petai saya eksekusi satu persatu maka dlm satu ikatan yg terdiri atas 10 papan petai hampir seluruhnya terinvasi ulat gendut berwarna kehitaman. Takjubnya, lebih banyak petai yg terinfeksi dibandingkan yg mulus tanpa cacat! Sebagian petai benar-benar harus saya pilah-pilah bagian mana yg masih mulus yg bisa saya gunakan untk sambal balado ikan asin kali ini. Nah bagi anda yg berniat untk membeli petai mungkin tips berikut ni bisa menjadi pegangan kala memilihnya.
- Pilih petai dgn kulit berwarna hijau mulus, bersih tanpa ada bercak kehitaman. Biasanya warna kehitaman disebabkan bulir biji di dalamnya sudah membusuk oleh ulat.
- Perhatikan permukaan kulit buah apakah ada lubang kecil disana, jika ada sebaiknya anda harus memperhatikan secara seksama semua papan petai dlm ikatannya. Satu petai terinfeksi biasanya berarti seluruh petai akan mengalami hal yg sama.
- Pilih petai dgn bulir biji yg terlihat membulat dan penuh, tandanya petai telah cukup tua dan maksimal ukuran bijinya. Biji petai yg muda cenderung kurang berbau kuat dibandingkan yg telah cukup tua.
- Pencet permukaan biji petai dgn jari tangan, jika keras maka petai telah cukup tua.
- Petai tahan selama 2 minggu di dlm kulkas / untk waktu yg lebih lama kupas petai dan biarkan kulit ari masih menempel di bulirnya kemudian bekukan di freezer, petai bisa tahan berbulan-bulan lamanya.
- Petai sedap dimakan mentah dgn sambal, digoreng beserta kulitnya hingga kecoklatan warnanya, dibakar, dikukus / sebagai campuran sayur dan sambal seperti yg kali ni saya posting.
Okeh saya hentikan ocehan saya tentang petai, sekarang kita menuju ke ikan asin. Ada banyak penjual ikan asin di pantai Anyer dan sekitarnya tapi saran saya hati-hati saat anda memilihnya. Pilihlah jenis ikan asin dari ikan kacang-kacang / ikan jenis lainnya yg warna dagingnya kuning kecoklatan seperti foto saya di atas. Hindari ikan dgn daging berwarna terlalu putih dgn bentuk lebar dan tebal, selain karena kemungkinan ikan telah di beri formalin dan pemutih supaya terlihat menarik dan awet jg biasanya jenis ikan hiu lah yg digunakan. Untuk kasus saya, tanpa teliti lebih lanjut, ketika seorang Ibu pedagang menjajakan ikan asinnya masuklah dua gepok ikan asin hiu ke dlm plastik belanja. Saya baru sadar dgn bentuk ikan yg aneh kala telah tiba di dapur rumah Pete. Kulit ikan asin hiu mulus tanpa sisik sama sekali dan berwarna abu-abu dgn bagian kepala yg sebagian telah dihilangkan, tapi bentuknya yg khas dgn sirip kecil langsung membuat saya teringat dgn film dokumenter tentang ikan predator ni di acara Discovery Channel. Tobat! Walau saya penggila ikan tapi ikan hiu bukanlah jenis ikan yg akan saya pilih untk dikonsumsi.
Hari Senin ketika Bulik Sopiah datang dari Depok dan melihat ikan asin di meja dapur kontan beliau langsung berkomentar, "Ini beli di Anyer ya? Ikan hiu ni Ndang! Jenis ikan ni baunya amis banget".Semangat untk mengolahnya pun semakin drop, sebagian ikan saya berikan ke Bulik untk dibagikan ke tetangga di Depok. Walau ikan hiu terkadang dikonsumsi dan saya pernah jg membaca menu ikan hiu bakar di beberapa restaurant tapi saya sama sekali tak berselera untk menyantapnya. Untung saja beberapa ikan jenis kacang-kacang dan lainnya turut saya beli dan ikan tersebutlah yg kemudian saya olah menjadi sambal balado ini.
Okeh sekarang kita bahas sambal baladonya sendiri. Membuatnya tak susah. Saya menggunakan cabai merah besar dan cabai keriting untk membuat warnanya merah merona. Malas menumbuk cabai yg begitu banyak maka saya masukkan semua bumbuke dlm chopperkecil Phillips dan proses sebentar. Keunggulan menggunakan chopper dibandingkan blender adlh hasil sambal yg tak terlalu halus dan mesin tetap berputar walau tak menggunakan air untk menggerakkannya. Biasanya sambal balado di restaurant Padang memang cenderung kasar teksturnya dan dengan chopper kondisi itu bisa diciptakan.
Sayangnya sambal balado memerlukan minyak yg banyak kala menumisnya. Ini untk membuat sambal benar-benar matang. Bumbu yg matang tertumis akan mengeluarkan aroma lebih sedap, rasanya lebih nendang dan kuat, warna yg lebih menarik, serta tahan lama untk disimpan. Demi itu semua anda harus rela untk mengucurkan minyak sedikit lebih banyak tatkala tumisan terlihat masih basah dan kurang matang dgn baik. Tapi hati-hati, terlalu banyak minyak jg akan membuat sambal menjaditidak menarik, terasa eneg dan tentu saja tinggi kalori dan kolesterol. Jadi kembali ke selera anda juga.
Selain ikan asin dan petai tentu saja ada banyak bahan makanan yg sedap diolah menjadi sambal balado seperti ini. Misalnya saja ikan / ayam goreng dan telur rebus. Menu ni selalu menjadi andalan Ibu saya dan tak pernah gagal memuaskan selera makan kami, anak-anaknya. Berikut resepnya ya!
Balado Ikan Asin dan Petai Resep diadaptasikan dari Ibu saya
Untuk 10 porsi
Tertarik dgn resep sambal lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Sambal Seruit dan Ikan Bakar a la Mas Moko
Mujair Goreng Siram Saus Rica-Rica
Ayam Goreng Cabai Hijau: Cetar Menampar!
Bahan:- 400 gram ikan asin, potong-potong ukuran layak makan- 1 genggam petai kupas, / 200 gram petai, sekitar 3 papan petai, belah menjadi 2- minyak untk menggoreng ikan asin
Bumbu dihaluskan: - 10 buah cabai merah besar, buang bijinya- 20 buah cabai merah keriting- 20 buah cabai rawit merah- 10 siung bawang merah- 6 siung bawang putih- 3 ruas jari jahe
Bumbu dan bahan lainnya: - 1 sendok teh kaldu bubuk- 2 sendok makan gula pasir- 1 sendok teh garam- 3 - 5 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan asin untk menumis
Cara membuat:
Siapkan ikan asin, rendam dgn air panas selama 10 menit, cuci bersih dan tiriskan. Siapkan wajan, beri minyak agak banyak dan panaskan. Goreng ikan sampai kering matang kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
Siapkan wajan bekas menggoreng ikan asin, sisakan sekitar 3 - 5 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan di dalamnya. Panaskan hingga minyak benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga harum, matang dan berubah warnanya menjadi tua. Aduk-aduk selama bumbu ditumis dan tambahkan minyak jika tumisan masih terlihat basah dan kurang minyak. Minyak akan membuat sambal menjadi matang dan terasa tak cemplang.
Masukkan petai, aduk rata dan tumis hingga petai layu. Masukkan kaldu bubuk, gula pasir dan garam. Aduk rata dan cicipi rasanya. Sesuaikan gula dan garamnya.
Tuangkan ikan asin goreng ke dlm sambal, aduk rata dan angkat. Sajikan dgn nasi panas mengepul. Nampol enaknya!
other source : http://tempo.co, http://bbc.co.uk, http://justtryandtaste.com
0 Response to "[Ayam] Balado Ikan Asin dan Petai: Nampol enaknya"
Post a Comment