fenifuah.blogspot.com - PeristilahatanIstilah
Istilah posmodernisme telah digunakan dlm demikian banyak bidang dgn meriah dan hiruk-pikuk. Kemeriahan ni menyebabkan setipa referensi kepaadanya mengandung resiko cap sebagai ikut mengabaikan mode intelektual yg dangkal dan kosong. Masalahnya adalah, istilah itu disatu pihak memang telah sedemikian populer, dipihak lain swenantiasa mengelak untk bisa didefenisiskan dgn memadai. Keluasan wilayah di mana istilah tersebut digunakan saja cukup mencenangkan. Ia di gunakan bertebara dimana-mana sehingga tidaklah mengherankan bila maknaya menjadi kabur. Kita temukan istilah tersebut di pakai dlm bidang musik, seni rupa dan drama. Istilah modernisme dan posmodernisme lebih luas lagi digunakan dlm bidang ekonomi. Daniel bell misalnya mengartikan posmodernisme sebagai kian berkembangnya kecenderungan-kecenderungan yg saling bertolak belakang, dgn semakin terbebasnya daya-daya instingtual dan kian membumbungnya kesenangan dan keinginan, akhirnya memberikan logika modernisme kekutub terjauhnya. Hal itu terjadi ketika melalui intenfikasi ketegangan-ketegangan struktural masyarakat.
Sumber gambar : www.booktopia.com
Dalam perspektif ni posmodernisme di artikan sebagai ketidak oercayaan terhadap segala bentuk narasi besar, penolakan narasi metefisis, filsafat sejarah dan segala bentuk pemikiran yg mentotalisasi realitas peradaban dan posmodernisme ni menolak pemiran yg totaliter, jg menghaluskan kepekaan kita terhadap perbedaan dan memperkuat kemampuan toleransi kita terhadap kenyataan yg tak terukur oleh modernisme.
Istilah itu kemudian menjadi populer ketika di gunakan oleh para seniman, kritikus, untk menunjukan sebuah gerakan yg menolak midenisme yg mandek dan birokrasi museum yg akademi. Kemudian penggunaan dlm konteks yg lebih luas terjadi di bidang arsitektur.
Kritikan terhadap modernismeYang dimaksudkan dgn modernisme di bidang filsafat adlh gerakan pemikiran dan gambaran dunia tertentu yg awalnya di inspirasikan oleh Descartes dan di kokohkan oleh gerakan pencerahan dan mengabadikan dirinya dlm abad ke dua puluh melalui dominasi sains dan kapitalisme.
Gambaran dunia macam ini, beserta tatanan dunia sosial yg dihasilkan ternyata telah melahirkan berbagai berbagai konsekuensi terhadapa kahidupan manusia dan alam pd umumnya. Para taraf praktis, untk menyebutkan beberapa di antaranya :
1. pertama Pandangan pandangan dualistiknya yg membagi seluruh kenyataan menjadi subyek dan objek, spritual- material, manusia - dunia, hal ni telah mengakibatkan objektivisasi alam secara berlebihan dan pengurasan alam semena-mena hal ni kita tahu akan merusak ekologi.
2. KeduaPandangan modernisme yg bersifat obyetivistis dan postivistis akhirnya mengajadikan manusia sebagai objek jg dan masyarakt pun direkayasa bagai mesin, akibat dari hal ni adlh manusia kehilangan nilai manusiawi.
3. KetigaDalam modernisme ilmu-ilmu positif- empiris mau tak mau menjadi standar keberagaman ilmu tertinggi. Akibat dari hal ni adlh bahwa nilai-nilai moral dan religius menjadi kehilangan wibawanya dan dampak yg di timbulkan adlh disorentasi moral-religius yg pd giliranya mengakibatkan pula meningkatnya kekerasan, keterasingan, dan depresi mental.
Demikianlah segala bentuk konsekuensi negatif itu ahkirnya telah memicu gerakan posmodermisme yg hendak merevesi paradigma modernisme. Keragaman gerakan ni barang kali bisa dimasukan ke dlm tiga kategori tapi kategori ni tak bisa dillihat terlalu ketat, sebab ni dimaksudkan sebagai hanya sebagai alat bantu untk melihat aneka gerakan secara jernih dan global.
Tentang kapan perisisnya awal berakhirnya modernisme di bidang filsafat itu banyak versi cerita. Dari sudut postrukturalis, misalnya modernisme sudah berakhir sejak serangan-serangan awal atas fenemologi sedangkan di dunia barat modernisme baru tumbang bersama dgn munculnya filsafat post analitik.
Tapi pd wilayah eropa kontinental modernisme berakhir lebih awal, yaitu konon sudah sejak Nietzsce mengadakan kritik dekonstruktif atas tradisi metafisik platonik.
Awal posmodernisme
Postmodernisme telah tiba dan membingungkan para intelektual, seniman dan penggagas kebudyaan. Mereka semua terheran apakah mereka harus menaiki bandwagon dan menikmati karnaval / berdiam diri di luar garis batas sampai mode baru lenyap dlm kebingungan kebisaan budaya.
Bila kita bicara dari sudut filsafat, maka karakter yg khas dari modernisme adalah, bahwa ia selalu berusaha mencari dasar segala pengetahuan tentang apa nya realitas, dgn cara kembali ke subyek yg mengetahui itu sendiri. Disana di harap ditemukan kepastian mendasar bagi pengetahuan kita tentang realitas itu, realitas yg biasanya di bayangkan bagai realitas luar. Kepastian itu biasanya terdapat dlm hukum logika. Jadi, jika saja kita kita mengorganisasikan gagasan secara logis tepat, maka langsung pula kita dapatkan representasi yg benar / keserupan obyektif dgn kenyataan.
Dalam modernisme filsafat memang berpusat pd epistemologi yg bersandar pd gagasan tentang subyektivitas dan obyektivitas murni, yg satu sam lain terpisah tak saling berkaitan. Tugas pokok filsafat adlh mencari fondasi segala pengetahuan tugas pokok subyek adlh merpresentasikan kenyataan obyektif.
Demikian maka klaim-klaim dari kaum posmodernis tentang berkhirnya modernisme biasanya dimaksudkan unuk menunjukan berkhirnyaanggapan modern tentang subyek dan obyektif. Dunia yg seolah sepenuhnya mandiri menanti subyek yg akan memberikan representasi mental tentangnya. Lalu posmodernisme dimengerti sebagai upaya untk mengungkapkan segala konsekuensi dari berakhirnya modernisme itu beserta metafiiska tentang fondasionalisme dan representasionalismenya.
Kenyataanya, generalisasi mayoritas umum tentang posmodernisme, apakah mereka sebagai pendukung / penggugat, dirusak dan ni biasanya melahirkan sedikit / ketidak miripan dgn yg para posmodernisme tertentu katakan. Artinya alih-alih membicarakan istilah global tentang posmodernisme maka akan membicarakan ide-ide pemikiran tertentu yg diasosiasikan dlm satu jalan / jalan lain yg bersandar pd posmodernisme pun, karena kebutuhan untk menyesuikan diripun kita harus sangat berhati-hati.
Postmodernisme berkembang biak begitu cepat dan itu semakin jelas pd tahun 1970 an. Tokoh kunci dlm periode ni adlh Inha Hasan bahkan kajianya sekarang di pandang sebagai sesuatu yg sangat bersejarah dan ungkapan-ungkapanya berpengaruh pd pemikiran postmodernisme kontemporer. Di samping dia memfokuskan pd literatur, dia jg mulai tertarik dlm analisis budaya yg sangat luas, yg kemudian menjadi fokus teori sosial postmoderen.
Pengaruh postmodernisme terhadap masyarakat
Masyarakat postmodern disifatkan dgn superfisialitas dan kedangkalan. Lelah dgn pencarian makna yg dikaitkan dgn dunia modern, orang-orang di dlm dunia postmodern ingin hidup dipermukaan untk sementara. Lebih jauh lagi, produk-produk budaya postmodernisme sebagian besar adlh image pd permukaan yg tak menyelidiki secara mendalam makna-makna yg mendasarinya.
Sumber Referensi : Sugiharto, Bambang.1999.posmodernisme tantangan bagi filsafat, Yogyakarta : kanisiusRitzer, Geoger.2003.teori sosial posmodern, Yogyakarta : kreasi wacana
Istilah posmodernisme telah digunakan dlm demikian banyak bidang dgn meriah dan hiruk-pikuk. Kemeriahan ni menyebabkan setipa referensi kepaadanya mengandung resiko cap sebagai ikut mengabaikan mode intelektual yg dangkal dan kosong. Masalahnya adalah, istilah itu disatu pihak memang telah sedemikian populer, dipihak lain swenantiasa mengelak untk bisa didefenisiskan dgn memadai. Keluasan wilayah di mana istilah tersebut digunakan saja cukup mencenangkan. Ia di gunakan bertebara dimana-mana sehingga tidaklah mengherankan bila maknaya menjadi kabur. Kita temukan istilah tersebut di pakai dlm bidang musik, seni rupa dan drama. Istilah modernisme dan posmodernisme lebih luas lagi digunakan dlm bidang ekonomi. Daniel bell misalnya mengartikan posmodernisme sebagai kian berkembangnya kecenderungan-kecenderungan yg saling bertolak belakang, dgn semakin terbebasnya daya-daya instingtual dan kian membumbungnya kesenangan dan keinginan, akhirnya memberikan logika modernisme kekutub terjauhnya. Hal itu terjadi ketika melalui intenfikasi ketegangan-ketegangan struktural masyarakat.
Sumber gambar : www.booktopia.com
Dalam perspektif ni posmodernisme di artikan sebagai ketidak oercayaan terhadap segala bentuk narasi besar, penolakan narasi metefisis, filsafat sejarah dan segala bentuk pemikiran yg mentotalisasi realitas peradaban dan posmodernisme ni menolak pemiran yg totaliter, jg menghaluskan kepekaan kita terhadap perbedaan dan memperkuat kemampuan toleransi kita terhadap kenyataan yg tak terukur oleh modernisme.
Istilah itu kemudian menjadi populer ketika di gunakan oleh para seniman, kritikus, untk menunjukan sebuah gerakan yg menolak midenisme yg mandek dan birokrasi museum yg akademi. Kemudian penggunaan dlm konteks yg lebih luas terjadi di bidang arsitektur.
Kritikan terhadap modernismeYang dimaksudkan dgn modernisme di bidang filsafat adlh gerakan pemikiran dan gambaran dunia tertentu yg awalnya di inspirasikan oleh Descartes dan di kokohkan oleh gerakan pencerahan dan mengabadikan dirinya dlm abad ke dua puluh melalui dominasi sains dan kapitalisme.
Gambaran dunia macam ini, beserta tatanan dunia sosial yg dihasilkan ternyata telah melahirkan berbagai berbagai konsekuensi terhadapa kahidupan manusia dan alam pd umumnya. Para taraf praktis, untk menyebutkan beberapa di antaranya :
1. pertama Pandangan pandangan dualistiknya yg membagi seluruh kenyataan menjadi subyek dan objek, spritual- material, manusia - dunia, hal ni telah mengakibatkan objektivisasi alam secara berlebihan dan pengurasan alam semena-mena hal ni kita tahu akan merusak ekologi.
2. KeduaPandangan modernisme yg bersifat obyetivistis dan postivistis akhirnya mengajadikan manusia sebagai objek jg dan masyarakt pun direkayasa bagai mesin, akibat dari hal ni adlh manusia kehilangan nilai manusiawi.
3. KetigaDalam modernisme ilmu-ilmu positif- empiris mau tak mau menjadi standar keberagaman ilmu tertinggi. Akibat dari hal ni adlh bahwa nilai-nilai moral dan religius menjadi kehilangan wibawanya dan dampak yg di timbulkan adlh disorentasi moral-religius yg pd giliranya mengakibatkan pula meningkatnya kekerasan, keterasingan, dan depresi mental.
Demikianlah segala bentuk konsekuensi negatif itu ahkirnya telah memicu gerakan posmodermisme yg hendak merevesi paradigma modernisme. Keragaman gerakan ni barang kali bisa dimasukan ke dlm tiga kategori tapi kategori ni tak bisa dillihat terlalu ketat, sebab ni dimaksudkan sebagai hanya sebagai alat bantu untk melihat aneka gerakan secara jernih dan global.
Tentang kapan perisisnya awal berakhirnya modernisme di bidang filsafat itu banyak versi cerita. Dari sudut postrukturalis, misalnya modernisme sudah berakhir sejak serangan-serangan awal atas fenemologi sedangkan di dunia barat modernisme baru tumbang bersama dgn munculnya filsafat post analitik.
Tapi pd wilayah eropa kontinental modernisme berakhir lebih awal, yaitu konon sudah sejak Nietzsce mengadakan kritik dekonstruktif atas tradisi metafisik platonik.
Awal posmodernisme
Postmodernisme telah tiba dan membingungkan para intelektual, seniman dan penggagas kebudyaan. Mereka semua terheran apakah mereka harus menaiki bandwagon dan menikmati karnaval / berdiam diri di luar garis batas sampai mode baru lenyap dlm kebingungan kebisaan budaya.
Bila kita bicara dari sudut filsafat, maka karakter yg khas dari modernisme adalah, bahwa ia selalu berusaha mencari dasar segala pengetahuan tentang apa nya realitas, dgn cara kembali ke subyek yg mengetahui itu sendiri. Disana di harap ditemukan kepastian mendasar bagi pengetahuan kita tentang realitas itu, realitas yg biasanya di bayangkan bagai realitas luar. Kepastian itu biasanya terdapat dlm hukum logika. Jadi, jika saja kita kita mengorganisasikan gagasan secara logis tepat, maka langsung pula kita dapatkan representasi yg benar / keserupan obyektif dgn kenyataan.
Dalam modernisme filsafat memang berpusat pd epistemologi yg bersandar pd gagasan tentang subyektivitas dan obyektivitas murni, yg satu sam lain terpisah tak saling berkaitan. Tugas pokok filsafat adlh mencari fondasi segala pengetahuan tugas pokok subyek adlh merpresentasikan kenyataan obyektif.
Demikian maka klaim-klaim dari kaum posmodernis tentang berkhirnya modernisme biasanya dimaksudkan unuk menunjukan berkhirnyaanggapan modern tentang subyek dan obyektif. Dunia yg seolah sepenuhnya mandiri menanti subyek yg akan memberikan representasi mental tentangnya. Lalu posmodernisme dimengerti sebagai upaya untk mengungkapkan segala konsekuensi dari berakhirnya modernisme itu beserta metafiiska tentang fondasionalisme dan representasionalismenya.
Kenyataanya, generalisasi mayoritas umum tentang posmodernisme, apakah mereka sebagai pendukung / penggugat, dirusak dan ni biasanya melahirkan sedikit / ketidak miripan dgn yg para posmodernisme tertentu katakan. Artinya alih-alih membicarakan istilah global tentang posmodernisme maka akan membicarakan ide-ide pemikiran tertentu yg diasosiasikan dlm satu jalan / jalan lain yg bersandar pd posmodernisme pun, karena kebutuhan untk menyesuikan diripun kita harus sangat berhati-hati.
Postmodernisme berkembang biak begitu cepat dan itu semakin jelas pd tahun 1970 an. Tokoh kunci dlm periode ni adlh Inha Hasan bahkan kajianya sekarang di pandang sebagai sesuatu yg sangat bersejarah dan ungkapan-ungkapanya berpengaruh pd pemikiran postmodernisme kontemporer. Di samping dia memfokuskan pd literatur, dia jg mulai tertarik dlm analisis budaya yg sangat luas, yg kemudian menjadi fokus teori sosial postmoderen.
Pengaruh postmodernisme terhadap masyarakat
Masyarakat postmodern disifatkan dgn superfisialitas dan kedangkalan. Lelah dgn pencarian makna yg dikaitkan dgn dunia modern, orang-orang di dlm dunia postmodern ingin hidup dipermukaan untk sementara. Lebih jauh lagi, produk-produk budaya postmodernisme sebagian besar adlh image pd permukaan yg tak menyelidiki secara mendalam makna-makna yg mendasarinya.
Sumber Referensi : Sugiharto, Bambang.1999.posmodernisme tantangan bagi filsafat, Yogyakarta : kanisiusRitzer, Geoger.2003.teori sosial posmodern, Yogyakarta : kreasi wacana
other source : http://dailymotion.com, http://slideshare.net, http://atobasahona.blogspot.com
0 Response to "[Kehutanan] Masa Peralihan Modernisme ke Posmodernisme"
Post a Comment