Resep Kalio Ayam Tanpa Santan a la JTT - Chinese Food

fenifuah.blogspot.com - Karena tak ingin repot dan terlalu malas mempersiapkan makanan saat sahur dan berbuka tiap hari, maka saya pun memutuskan untk memasak satu / dua masakan dlm porsi yg banyak dan menyantapnya selama berhari-hari. Berhubung Heni mengidap darah tinggi dan menghindari daging merah maka ayam / ikan merupakan pilihan aman sekaligus pilihan yg lebih murah. Dimulai dari hari pertama puasa, saya membuat sepanci besar ayam woku dari dua ekor ayam. Masakan yg bisa disantap orang sekampung itu membuat tiap sahur dan buka puasa kami diwarnai dgn lauk yg sama selama berhari-hari dan walau di hari ketiga rasa eneg mulai menyerang tapi kami tetap berusaha bertahan hingga si ayam habis tak bersisa.

Tidak kapok dgn pengalaman ayam woku, saya melanjutkan lagi dgn masakan ayam jilid dua yaitu ayam kalio. Seperti biasa, habit saya yg susah memasak dlm porsi kecil, membuat sepanci besar ayam kalio hadir di meja makan. Kembali saya dan Heni mengulang story yg sama tapi kali ni dgn aktor pendukung yg berbeda. Walau kalio ayam plus kentang ni terasa sangatlah lezat, tapi kali ni kami berdua sampai jg pd titik jenuh dgn masakan ayam. Ketika Heni berkomentar ke adik saya, Dimas, "Kemarin kita berhari-hari makan ayam terus Mas, sampai eneg banget rasanya, " maka saya pun merasa cukup sudah. Sepertinya saya harus memutar otak mencari masakan lainnya, tentu saja ehem... Yang bisa dimakan berhari-hari juga. ^_^




Bulan puasa walau sebenarnya tak jauh berbeda dgn hari-hari biasa, tapi ada satu hal yg banyak membuat para ibu / kaum wanita di rumah pusing tujuh keliling dibuatnya. Apalagi jika bukan mempersiapkan menu untk sahur dan berbuka. Jika saat berbuka makanan apapun terasa sedap, maka mempersiapkan menu sahur biasanya menjadi tantangan yg sedikit lebih berat. Untuk bisa tetap konsisten menghadirkan makanan yg selalu disantap dgn penuh semangat oleh seluruh anggota keluarga saat jam tiga pagi buta (selama sebulan) memang memerlukan kreatifitas yg tinggi dan cukup menguras otak. Beberapa pembaca mengirimkan email ke saya menanyakan menu sahur dan berbuka yg saya persiapkan tiap hari di rumah. Dengan berat hati terpaksa saya jawab, saya pun mengalami kendala dan berada pd posisi desperado yg sama sebagaimana cerita yg saya bagikan diatas. ^_^



Bagi anda yg ingin menghadirkan lauk yg bervariasi di rumah, maka sesungguhnya ayam kalio ni sangat lezat. Resep ni saya peroleh dari Ibu saya yg dulu sering sekali memasak kalio ketika Lebaran tiba. Kalio sebenarnya mirip dgn rendang, yg membedakan hanyalah masakan ni sedikit berkuah 'nyemek-nyemek', berbeda dgn rendang yg dimasak hingga kering. Dan sebagaimana masakan a la Padang umumnya maka kalio pun menggunakan santan yg banyak agar rasanya menjadi super gurih, bergelimang bumbu nan pekat dgn warna kecoklatan yg cantik. Nah karena saya sedang menghindari menggunakan banyak santan di masakan maka untk kalio ayam kali ni saya buat tanpa santan sama sekali. Ayam cukup saya masak bersama bumbu yg banyak hingga minyaknya keluar dan kuah mengental, agar supaya rasanya tetap gurih dan membuat warna kalio coklat gelap maka sedikit kelapa parut sangrai yg dihaluskan saya masukkan ke dlm rebusan ayam. Hasilnya adlh kalio ayam dgn tampilan dan rasa yg tak kalah dgn versi biasanya.



Ibu saya biasanya memasak kalio dgn menggunakan potongan daging sapi tapi ayam, hati sapi, babat dan usus sapi jg sedap dimasak dgn cara ini. Untuk kalio ayam, tentu saja ayam kampung akan memberikan rasa yg mantap, karena gurih dan teksturnya yg lebih kenyal, dan liat sehingga tak mudah hancur jika dimasak dgn waktu yg lama. Tapi untk kali ni saya hanya menggunakan ayam negeri biasa dan karena minus santan maka ayam cukup saya masak bersama bumbu hingga matang, kental berkuah. Satu kelebihan memasak kalio tanpa santan adlh waktu memasak yg relatif cepat karena anda tak perlu menunggu hingga semua cairan di dlm masakan mengering. Cara ni tentunya lebih aman diterapkan pd jenis ayam negeri karena memiliki tekstur daging yg empuk dan mudah lunak kala dimasak.



Sebagaimana halnya dgn rendang, maka untk memasak kalio kita memerlukan banyak bumbu dan rempah, terutama rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan kembang lawang yg akan memberikan rasa unik dan berbeda di masakan. Ibu saya biasanya suka menggiling semua bumbu baik jenis kering maupun basah secara sekaligus, menurut beliau bumbu yg digiling akan memberikan rasa dan aroma yg jauh lebih kuat dibandingkan hanya dibiarkan utuh begitu saja. Saya tentu saja setuju dgn pendapat beliau tersebut hanya saja saya sering enggan memasukkan bumbu-bumbu yg keras ke dlm gelas blender, jadi untk resep kali ni saya memasukkan rempah bumbu tersebut dlm keadaan utuh di masakan. Tetapi untk bumbu segar seperti lengkuas, serai dan jahe, terkadang saya menggilingnya hingga halus dan bukan hanya sekedar memipihkannya dgn ulekan batu.



Karena kalio ni minus santan di dalamnya maka rasa dan aromanya mungkin tak segurih kalio bersantan kental umumnya. Nah agar masakan ni tak kehilangan ciri khas rasa santan yg unik di dalamnya / berakhir menjadi sekedar masakan ayam bergelimang sambal maka saya menambahkan kelapa parut yg disangrai hingga kecoklatan menjadi serundeng. Serundeng inilah yg kemudian saya haluskan dgn blender hingga smooth dan saya masukkan ke dlm masakan. Cara ni jg sering dilakukan Ibu saya ketika membuat rendang daging. Supaya warna rendang tetap kecoklatan sementara santan yg digunakan hanya terbatas maka serundeng tumbuk pun ditambahkan. Ternyata dgn menggunakan serundeng membuat kalio menjadi sedap, gurih dan tentu saja tak kalah dgn versi bersantannya.

Berikut proses dan resepnya ya.



Resep Kalio Ayam Tanpa Santan a la JTTResep diadaptasikan dari Ibu saya
Untuk 1 ekor ayam
Tertarik dgn masakan ayam lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Ayam Woku a la Ani
Ayam Kuluyuk a la JTT
Ayam Panggang Kecap nan Spicy

Bahan: - 1 ekor ayam, saya pakai ayam negeri, potong menjadi 15 bagian - 1 sendok makan garam - 1 butir jeruk nipis, peras airnya
Bumbu dihaluskan: - 10 buah cabai merah keriting - 8 siung bawang merah - 5 siung bawang putih - 1/2 sendok makan ketumbar sangrai - 1/2 sendok teh merica - 2 ruas jari kunyit (2 - 3 cm) - 1/4 sendok teh jinten - 1/4 buah pala
- 2 cm jahe
Bumbu lainnya:
- 3 sendok makan minyak untk menumis - 3 lembar daun salam - 3 lembar daun jeruk purut, robek batang tengahnya - 1 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin - 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja - 3 cm lengkuas, memarkan - 5 buah asam sunti / 2 sendok makan air asam jawa - 1 batang kayu manis, sekitar 3 cm - 3 butir kapulaga - 2 buah kembang lawang - 5 butir cengkeh - 2 sendok makan gula jawa. sisir halus - 1/2 sendok makan garam
Bahan lainnya:
- 300 ml air
- 5 butir kentang (berat sekitar 1/2 kg), kupas dan belah menjadi 4 bagian - 5 sendok makan kelapa muda yg telah diparut
Cara membuat:



Siapkan ayam, cuci hingga bersih, tiriskan. Tambahkan garam dan air jeruk nipis, aduk dan remas-remas hingga merata. Diamkan selama 20 menit, cuci hingga bersih. Sisihkan

Siapkan wajan, masukkan kelapa parut. Sangrai kelapa parut dgn api kecil sambil diaduk-aduk hingga warnanya berubah menjadi coklat gelap. Kelapa harus terus-menerus diaduk dan dibalik agar tak gosong.

Jika kelapa telah berubah warna menjadi coklat gelap, kering dan sangat ringan. Matikan api kompor dan biarkan kelapa menjadi dingin. Proses dgn blender dry mill hingga halus, sisihkan.



Siapkan wajan, beri 3 sendok makan minyak. Panaskan hingga minyak benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga harum sambil bumbu diaduk-aduk agar matang. Jika minyak kurang maka tambahkan minyak agar bumbu bisa matang dgn baik. Bumbu yg matang akan berubah warna menjadi gelap dan tak pucat lagi.

Masukkan semua bumbu lainnya, kecuali gula dan garam, aduk dan tumis hingga rempah menjadi layu dan harum. Masukkan potongan ayam, gula dan garam, aduk hingga rata bersama bumbu dan masak hingga ayam mengeluarkan air yg banyak. Tambahkan kentang, aduk rata.

Jika kuah di dlm masakan tampak mulai mengering, tambahkan air dan masak hingga kental dan ayam matang. Cek kematangan ayam dgn menyobek dagingnya menggunakan ujung pisau yg tajam, jika mudah lepas dari tulangnya maka ayam telah matang. Cek jg apakah kentang telah matang dgn menusukkan garpu di tengah kentang, jika garpu masuk dgn mudah maka kentang telah matang.

Note: jika anda menggunakan ayam kampung maka waktu memasak akan lebih lama dan air rebusan perlu ditambahkan jika kuah telah menyusut dan ayam belum matang.

Tuangkan kelapa parut sangrai yg telah diblender hingga halus. Aduk rata dan masak hingga masakan kental, cicipi rasanya. Sesuaikan gula dan garam. Angkat dan sajikan. Super yummy!

other source : http://tribunnews.com, http://okezone.com, http://justtryandtaste.com

Posted by Unknown