This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

istri idaman suami

fenifuah.blogspot.com - Istri cantik, bukanlah satu-satunya kriteria bagi seorang mu'min yg memiliki cita-cita untk membangun keluarga yg sakinah, mawaddah wa rahmah.

keshalihan sang istri merupakan kriteria utama dan didambakan seorang lelaki di antara sekian banyak kriteria yg diinginkannya.

Apalah arti istri yg cantik, jika ia tak taat kepada sang suami, suka membuatnya jengkel dan sakit hati, tak menyenangkan ketika berada di dekatnya, tak amanah, dan lain sebagainya.

Tentunya keadaan seperti ni dpt membuat sang suami merasa tak aman dan nyaman berlama-lama di dlm rumah, bahkan boleh jadi rumah baginya laksana neraka.

Beginilah konsekuensi yg akan ditanggung oleh seorang lelaki, tatkala ia memutuskan kecantikanlah sebagai kriteria utama dan segalanya dlm memilih partner hidupnya, meskipun ia tak memiliki keshalihan.

Seorang istri demikianlah yg memiliki potensi besar untk tak patuh kepada seorang suami, menyeleweng, dan cenderung mengabaikan hak-haknya. Padahal hak seorang suami atas seorang istri merupakan seagung-agungnya hak setelah hak Allah subhanahu wata’ala dan RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Kalau seandainya aku boleh menyuruh seorang untk sujud kepada orang lain, niscaya aku akan menyuruh seorang istri untk sujud kepada suaminya." (HR. at-Tirmidzi. Dan ia berkata, "Hasan Shahih.").

Maka perlu bagi seorang wanita, baik yg sudah menjadi seorang istri, maupun yg akan menjadi seorang istri, untk berusaha mencari tahu kiat-kiat khusus yg harus dilaksanakan agar ia menjadi dambaan dan pujaan para suami.

Mudah-mudahan beberapa pesan dan nasehat di bawah ni bisa menjadi kiat-kiat yg berharga bagi para wanita untk mewujudkan impiannya, menjadi idola dan idaman sang suami, serta untk menggapai kebahagian yg hakiki dlm mengarungi lautan kehidupan rumah tangga yg penuh dgn liku-liku ni bersama suami tercinta.

Kiat-kiat tersebut di antaranya adalah:

• Hendaklah seorang istri merasa cukup dan ridha dgn pemberian yg sedikit dari sang suami. Tidak banyak menuntutnya, sehingga membuatnya kecewa dan dpt menjerumuskannya untk mencari nafkah dgn jalan dan cara yg haram. Sungguh para wanita generasi Salafush-Shalih, apabila suaminya hendak berangkat dari rumahnya untk mencari nafkah, ia berkata kepadanya, "Jauhkanlah (wahai suamiku) mencari nafkah yg haram. Sesung-guhnya kami mampu bersabar menahan lapar, akan tetapi kami tak mampu bersabar menahan panasnya api neraka!"

• Hendaklah seorang istri menjauhkan diri dari berbuat durhaka kepada suaminya, meninggikan suara ketika berbicara kepadanya, dan selalu mengeluhkan tentang suaminya kepada keluarganya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada seorang wanita, "Bagaimana sikapmu terhadap suamimu?! Sesungguhnya ia adlh surga dan nerakamu!" (HR. an-Nasa'i dan Ahmad).

• Hendaklah seorang istri tak meminta kepada suaminya seorang pembantu wanita yg masih muda, karena hal itu dpt menjadi sebab sang suami menceraikannya. Dan karena seorang pembantu wanita muda lebih berpotensi mengundang fitnah dlm rumah tangga. Khususnya fitnah bagi sang suami. Tidak sedikit kasus-kasus perselingkuhan terjadi di dlm rumah tangga antara seorang suami dgn seorang pembantu wanita muda, karena seringnya komunikasi, saling memandang dan berdua-duaan, tatkala sang istri tak ada di rumah, dan lain sebagainya. Kemudian terjadilah perselisihan dan percekcokan antara suami dan istri yg berakhir pd perceraian.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalanku ni bagi para lelaki yg lebih berbahaya, selain para wanita." (Muttafaq 'alaih).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jg bersabda, Janganlah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat (berdua-duaan) dgn seorang wanita melainkan ada mahram bersamanya, lalu seorang lelaki berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, istriku hendak keluar menunaikan haji, sedangkan namaku telah terdaftar untk mengikuti perang ni dan itu. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Pulanglah kamu! Dan berhajilah bersama istrimu!". (Muttafaq 'alaih).

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jg bersabda, "Barangsiapa yg beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat (berdua-duan) dgn seorang wanita yg tak ada mahram bersamanya, maka sungguh ketiganya adlh syetan." (HR. Ahmad, dgn sanad yg shahih)

• Hendaklah seorang istri mengetahui bahwa hak suami harus lebih diutamakan dari semua hak kerabat/ keluarganya. Jika mendapatkan hak-hak yg saling bertabrakan, maka ia harus tetap mengutamakan hak suami, dan hendaklah ia mengabaikan yg lainnya.

• Hendaklah seorang istri menjaga harta suaminya, tak menggunakannya tanpa sepengetahuannya. Jika ia bersedekah dari hartanya dgn idzinnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala suaminya. Jika ia bersedekah tanpa ridhanya, maka suaminya mendapatkan pahala, sedangkan ia mendapatkan dosa.

• Hendaklah seorang istri menghindar dari pergaulan dgn para tetangga yg tak baik, teman-teman yg buruk perangainya, yg dpt mempe-ngaruhinya sehingga ia bersikap buruk terhadap suaminya, dan dpt menjadi sebab terjadinya perselihan antara ia dengannya, serta dpt merendahkan martabat dan harga diri suami di hadapannya.

• Hendaklah seorang istri bersikap sabar atas perlakuan suaminya yg kurang baik. Hendaklah ia bijaksana dlm menyikapinya tatkala sedang emosi, niscaya suaminya akan memujinya pd waktu ia senang. Dan hendaklah ia jg mengetahui, bahwa problematika dlm rumah tangga tak akan menjadi besar kecuali jika hal itu disikapi dgn keras kepala dan kesombongan. Maka janganlah ia menghancurkan rumah tangganya dgn sikap keras kepala dan kesombongan.

• Hendaklah seorang istri memenuhi panggilan suaminya dlm situasi dan kondisi apa pun.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu ia enggan, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi." (Muttafaq 'alaih)

• Hendaklah seorang istri tak menyebutkan / menceritakan 'sifat'/keistimewaan wanita lain kepada suaminya. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang hal tersebut.

Sebagaimana sabda shallallahu ‘alaihi wasallam beliau, "Janganlah seorang wanita bergaul dgn wanita lain, kemudian ia menceritakan wanita tersebut kepada suaminya, seakan-akan suaminya melihatnya (wanita tersebut)."(Muttafaq 'alaih).

• Hendaklah seorang istri mampu menjadi pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, dgn menyuruh mereka berbuat baik, dan melarang mereka dari perbuatan yg mungkar (tidak baik). Serta tak meridhai jika ada sesuatu yg mungkar di rumahnya. Dan hendaklah ia mengerti bahwasanya tak ada ketaatan kepada satu makhlukpun dlm maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "…Dan seorang wanita (Ibu) adlh pemimpin di rumah suaminya, dan akan mem pertanggungjawabkan atas kepemimpinannya,…(HR. al-Bukhari dan Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jg bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mencegahnya dgn tangannya, dan apabila ia tak mampu, maka hendaklah ia mencegahnya dgn lisannya, dan apabila tak mampu juga, maka hendaklah ia mencegahnya dgn hatinya, dan yg demikian itu adlh selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim, Abu Daud, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).



Wallahu a'alam.

istri idaman suami
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari catatan ini

source : http://lintas.me, http://merdeka.com

0 Response to "istri idaman suami"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *