This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Surya & Sepak Bola - Memoar


fenifuah.blogspot.com - Kami main bola di jalan raya, beralaskan aspal, bergawang sandal.Tak peduli ada yg mencela, terus berlari mengejar angka. (Silampukau - Bola Raya)
Kehidupan sehari-hari sesungguhnya merekam sejarah peradaban kita, bagaimana manusia berinteraksi dgn dunia sosial. Gejala-gejala perubahan sosial bisa dilacak melalui kehidupan sehari-hari kita. Kehidupan sehari-hari meliputi relasi interpersonal, komunikasi, transaksi ekonomi, kerja, dan yg tak kalah penting: hiburan. Bentuk kehidupan sehari-hari yg paling natural dpt dijumpai di kampung-kampung.

Kiranya tak sopan bila membahas transaksi ekonomi / kerja, sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, dlm tulisan yg kurang serius ini. Karenanya, yg akan dibahas di sini hanyalah hiburan. Indonesia, sejak masih bernama Hindia Belanda dulu punya minat yg besar terhadap sepak bola, olahraga menendang benda bulat padat. Sepak bola bak hiburan sejuta umat. Lantas, bagaimana dgn nasibnya hari ini?
Pertandingan sepak bola, yg sesungguhnya, dibagi dlm dua tim yg saling berlawanan. Tiap tim terdiri dari sebelas pemain, yg salah satunya menjadi penjaga gawang di belakang. Pertandingan dilakukan di lapangan rumput, dan menuntut lahan yg luas untk mewadahi gerak-gerik 22 pemain bola itu. Stadion-stadion besar jelas sanggup memfasilitasi, tapi bagi yg tak punya akses ke stadion itu, di mana mereka bisa bermain bola?
Punahnya Sepak Bola Kampung Tak diragukan lagi, perubahan iklim sudah, sedang, dan akan terus terjadi di bumi ini. Isu perubahan iklim memang obrolan yg berat, yg menuntut pengetahuan lebih, terutama ilmu-ilmu alam. Namun, gejala-gejala perubahan iklim bisa dirasakan secara sederhana, dlm kehidupan sehari-hari. Gejala paling kentara jelas dirasakan dari sinar matahari yg alih-alih sehat, malah rasanya bisa menyakiti kita dgn teriknya.
Di beberapa kota sudah terasa perbedaannya. Pergilah ke salah satu kota besar, pasti ada saja yg mengeluh, duh Gusti, kota ni kok tambah panas ya. Karena itulah, banyak warga kota yg menghindari aktivitas di ruang-ruang terbuka. Mereka lantas melarikan diri ke gedung-gedung berpendingin ruangan (AC) supaya bisa beraktivitas dgn nyaman.
Warga kampung pun demikian, tak banyak dari mereka yg masih beraktivitas di ruang terbuka, bahkan anak-anak. Dahulu, di kampung-kampung, ada saja anak-anak yg asyik bermain bola. Entah di lapangan, entah di jalan. Sekarang, rasanya sudah sulit menemukan kebahagiaan masa kecil itu. Memangnya masih ada ruang terbuka di kampung-kampung untk bermain bola? Itu alasan pertama.
Alasan kedua, perubahan iklim mengakibatkan sinar matahari kurang ramah bagi aktivitas luar ruangan. Sekadar bermain bola pun, kini lebih sering dilakukan di dlm ruangan. Sebab itulah, futsal kini lebih digemari ketimbang sepak bola lapangan. Untuk bermain futsal, dua tim yg berhadapan masing-masing paling hanya terdiri dari lima pemain, itu sudah termasuk penjaga gawang. Artinya, tak menuntut lahan luas.
Masalahnya adalah, anak-anak kita sudah lebih akrab dgn futsal, yg sekali pun sama-sama main bola, tetap saja berbeda dgn sepak bola yg sesungguhnya. Kekhawatirannya adlh kemunduran persepakbolaan Indonesia. Kondisi sepak bola Indonesia hari ni saja, sudah mengkhawatirkan, apalagi ke depan. Kalau anak-anak kita lebih suka bermain futsal, apa di masa depan mereka bisa jadi generasi penerus sepak bola kita? Rasanya tidak.
Sepak bola lapangan menuntut kualifikasi lebih dari futsal. Hebat dlm futsal belum tentu hebat pula dlm sepak bola lapangan. Cara terbaik menjaga kemungkinan eksistensi sepak bola Indonesia di masa depan jelas dgn memberi ruang bagi anak-anak generasi penerus kita untk bermain di lapangan. Kalau tak ada ruang tersebut, siapa tahu di kemudian hari, mereka bakal menjajah jalan raya untk main bola. Hanya demi main bola.

other source : http://adiksikopi.blogspot.com, http://solopos.com, http://stackoverflow.com

0 Response to "Surya & Sepak Bola - Memoar"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *