fenifuah.blogspot.com - Gambar dan Nama Pakaian Adat dari Sumatera Barat - Sempat disinggung pd artikel sebelumnya mengenai tari lilin Sumatera Barat yg jg mengenakan busana adat dan tradisi dari Sumatera Barat. Kali ni khusus untk Sobat kita akan mengenal beberapa pakaian adat dari Provinsi Sumatera Barat.
Pada umumnya Gambar dan Pakaian adat dari Sumatera Utara yg dikenal dikalangan masyarakat terdiri dari Pakaian adat pengantin (Busana Pengantin), Busana Tradisional Wanita dan Busana Tradisional Pria.
1. Gambar dan Nama Pakaian Adat Sumatera Barat - Busana Pengantin
Pakaian adat yg dipergunakan oleh mempelai (pengantin) di Sumatera Barat memiliki beberapa variasi. Perbedaan ni berdasarkan pd pembagian beberapa adat nagari di Sumatra barat.
- Busana pengantin kota Bukittinggi dan kabupaten Agam
- Busana pengantin kota Padang dan sekitarnya
Sumber gambar : Wikipedia Indonesia |
2. Gambar dan Nama Pakaian Adat Sumatera Barat - Busana Tradisional a. Pakaian Adat Tradisional Wanita Sumatera Barat Pakaian adat tradisional Sumatera Barat yg dipergunakan oleh wanita disebut dgn Limpapeh rumah nan gadang, yg terdiri dari :
- Baju Batabue (Baju Bertabur)
- Minsie
- Tingkuluak (Tengkuluk)
- Lambak / Sarung
- Salempang
- Dukuah (Kalung)
- Galang (Gelang)
- Palaminan
Minsie adlh bis tepi dari baju yg diberi benang emas. Pengertian minsie ni untk menunjukkan bahwa demokrasi Minangkabau luas sekali, tapi berada dlm batas-batas tertentu di lingkungan alur dan patut.
Tengkuluk merupakan hiasan kepala perempuan yg berbentuk runcing dan bercabang. Pengertiannya adlh Limpapeh Rumah Nan Gadang di Minangkabau tak boleh menjunjung beban / beban yg berat.
Sarung wanitapun bermacam ragam, ada yg lajur ada yg bersongket dan ada yg berikat. Sarung untk menutup bagian tertentu sehingga sopan dan tertib dipandang mata. Tentang susunannya sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi suatu daerah. Oleh karena itu ada yg berbelah di belakang, ada yg dimuka dan ada yg disusun dibelakang.
Salempang adlh untk menunjukkan tanggung jawab seorang Limpapeh Rumah Nan Gadang terhadap anak cucunya dan waspada terhadap segala sesuatu, baik sekarang maupun untk masa yg akan datang.
Kalung yg dipakai oleh Limpapeh Rumah Nan Gadang tiap nagari dan Luhak di Minangkabau bermacam-macam. Ada yg disebut kalung perada, daraham, cekik leher, kaban, manik pualam dan dukuh panyiaram. Dukuh melambangkan bahwa seorang Limpapeh selalu dlm lingkaran kebenaran, seperti dukuh yg melingkar di leher. Dukuh jg melambangkan suatu pendirian yg kokoh dan sulit untk berubah atas kebenaran. Hal ni dikemukakan dikisabak dukuah dilihia, dipaliang bak cincin di jari.
Terhadap gelang ni dikiaskan Nak cincin galanglah buliah(ingin cincin gelang yg dapat). Maksudnya rezeki yg diperoleh lebih dari yg diingini. Gelang adlh perhiasan yg melingkari tangan dan tangan dipergunakan untk menjangkau dan mengerjakan sesuatu. Terhadap gelang ni diibaratkan bahwa semuanya itu ada batasnya. Terlampau jangkau tersangkut oleh gelang. Maksudnya dlm mengerjakan sesuatu harus disesuaikan dgn batas kemampuan. Menurut ragamnya gelang ni ada yg disebut galang bapahek, galang ula, kunci maiek, galang rago-rago, galang basa.
Pelaminan adlh tempat kedudukan orang besar seperti raja-raja dan penghulu. Pada masa dahulu hanya dipakai pd rumah adat tapi sekarang jg dipakai pd pesta perkawinan. Hal ni mungkin disebabkan marapulai dan anak dara sebagai raja dan ratu sehari. Perangkatan pelaminan mempunyai kaitan dgn hidup dan kehidupan masyarakat adat Minangkabau. Dahulu memasang pelaminan pd sebuah rumah harus dgn seizin penghulu adat dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan adat yg berlaku. Pelaminan mempunyai bahagian-bahagian dan semuanya saling melengkapi.
b. Pakaian Adat Tradisional Pria Sumatera Barat Pakaian adat pria Sumatera Barat disebut dgn pakaian penghulu. Pakaian Penghulu merupakan pakaian kebesaran dlm adat Minangkabau dan tak semua orang dpt memakainya. Di samping itu pakaian tersebut bukanlah pakaian harian yg seenaknya dipakai oleh seorang penghulu, melainkan sesuai dgn tata cara yg telah digariskan oleh adat. Pakaian penghulu merupakan seperangkat pakaian yg terdiri dari :
- Destar
- Baju
- Sarawa
- Sasampiang (Sesamping)
- Cawek (Ikat Pinggang)
- Sandang
- Keris
- Tungkek (Tongkat)
Destar Deta / Destar adlh tutup kepala / sebagai perhiasan kepala tutup kepala bila dilihat pd bentuknya terbagi pula atas beberapa bahagian sesuai dgn sipemakai, daerah dan kedudukannya.
Baju Baju penghulu berwarna hitam sebagai lambang kepemimpinan. Hitam tahan tapo, putiah tahan sasah (hitam tahan tempa, putih tahan cuci).
Sarawa Ungkapan adat mengenai sarawa ni mengatakan basarawa hitan gadang kaki, kapanuruik alue nan luruih, kapanampuah jalan pasa dlm kampung, koto jo nagari, langkah salasai jo ukuran (bercelana hitam besar kaki, kepenurut alur yg lurus, kepenempuh jalan yg pasar dlm kampung, koto dan nagari langkah selesai dgn ukuran). Celana penghulu yg besar ukuran kakinya mempunyai pengertian bahwa kebesarannya dlm memenuhi segala panggilan dan yg patut dituruti dlm hidup bermasyarakat maupun sebagai seorang pemangku adat. Kebesarannya itu hanya dibatasi oleh salah satu martabat penghulu, yaitu murah dan mahal, dgn pengertian murah dan mahal hatinya serta perbuatannya pd yg berpatutan.
Sasampiang (Sesamping) Sasampiang adlh selembar kain yg dipakai seperti pd pakaian baju teluk belanga. Warna kain sesampiang biasanya berwarna merah yg menyatakan seorang penghulu berani.
Cawek (Ikat Pinggang) Cawek yg berarti ikat pinggang. Cawek penghulu dlm pakaian adat ialah dari kain dan ada kalanya kain sutera. Panjang dan lebarnya harus sebanding / lima banding satu hasta dan ujungnya pakai jumbai dan hiasan pucuk rebung. Arti yg terkandung dari cawek ni dpt disimpulkan bahwa seorang penghulu harus cakap dan sanggup mengikat anak kemenakan secara halus dan dgn tenang mendapatkan akal budinya.
Sandang Sesudah memakai destar dan baju, celana serta sesamping maak dibahu disandang pula sehelai kain yg bersegi empat. Kain segi empat inilah yg disebut sandang. Kain segi empat yg disandang ni dlm kata-kata simbolisnya dikatakan sandang pahapuih paluah di kaniang, pambungkuih nan tingga bajapuik, pangampuang nan tacicie babinjek. Pengertiannya adlh bahwa seorang penghulu siap menerima anak kemenakan yg telah kembali dari keingkarannya dan tunduk kepada kebenaran menurut adat. Begitu jg segala ketinggalan ditiap-tiap bidang moril maupun materil selalu dijemput / dicukupkan menurut semestinya.
Keris Penghulu bersenjatakan keris yg tersisip di pinggang. Orang yg tak penghulu, tak dibenarkan memakai keris; kecuali menyimpannya.
Tungkek (Tongkat) Tongkat jg merupakan kelengkapan pakaian seorang penghulu.
Dan berikut beberapa gambar busana dan pakaian adat dari Sumatera Barat :
Pakaian Penghulu |
Busana Petinggi adat minangkabau |
Busana Pria Adat Sumatera Barat |
Busana Wanita Sumatera Barat |
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Busana_tradisional_Sumatera_Barat
other source : http://google.com, http://tradisikita.my.id, http://hipwee.com
0 Response to "Nama Pakaian Adat dari Sumatera Barat - Jambi"
Post a Comment