This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Menyambut Si Kecil Trimester 3 : Ibu Hamil Sungsang

Menyambut Si Kecil Trimester 3 : Ibu Hamil Sungsang
fenifuah.blogspot.com - Bila posisi bayi sungsang / melintang masih dpt berputar ke posisi normal dgn trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adlh kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yg posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ni kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dlm kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dgn kepala pd sisi samping rahim yg satu dan bokong / kaki pd sisi yg lain. Sedangkan sungsang adlh posisi bayi sejajar dgn sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Sementara itu, janin yg sungsang, memiliki 3 variasi pd posisi kaki :
  1. Frank Breech, bokong janin berada di bawah dgn kedua tungkai terangkat ke atas hampir menyentuh telinga, posisi hampir sejajar dgn bahu / kepala. Sebanyak 65-70% janin sungsang adlh posisi Frank breech.
  2. Complete Breech / sungsang sempurna yaitu jika bokong janin berada di atas mulut rahim sementara kedua kaki terlipat sempurna, menghadap ke atas sejajar dgn telinga. Jika dilihat dgn sekilas, janin seperti sedang berjongkok.
  3. Incomplete Breech / sungsang tak sempurna jika satu kaki janin berada di atas dan kaki lainnya berada di bawah.

Hampir semua janin dlm posisi sungsang di usia kehamilan 28 minggu, yakni posisi kepala berada di bawah tulang rusuk ibu. Sampai kehamilan 28 minggu, janin masih bebas bergerak sesukanya karena berat masih lebih ringan dibandingkan rahim dan ukurannya masih kecil. Ketika usia kehamilan masuk minggu ke 34, umumnya janin sudah berada dlm posisi tetap / tak berubah lagi.
Penyebab Malpresentasi
Ada 3 penyebab posisi bayi melintang / sungsang, yaitu faktor janin, faktor ibu, dan faktor ari-ari / plasenta. Pada penyebab yg berasal dari faktor janin, kasusnya cukup beragam. Pertama, ketika ukurannya lebih kecil dibandingkan rahim, maka janin akan bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah sehingga bisa terjadi malpresentasi. Malpresentasi jg bisa terjadi jika ukuran bayi sudah cukup besar untk berputar, sementara posisi kepala masih di atas / di samping. Kepala yg harusnya bisa melewati panggul menuju posisi normal akhirnya terpental kembali karena kepala janin sudah lebih besar daripada rongga panggul ibu. Janin pun sulit berputar ke arah bawah. Pada kasus janin kembar, kemungkinan malpresentasi menjadi lebih besar sebab janin saling berdesakan. Pada beberapa kasus janin kembar, desakan tersebut bisa menghalangi janin untk masuk ke posisi normal.
Jika penyebab posisi melintang adlh faktor ibu, umumnya karena ibu memiliki bentuk rahim yg tak normal, air ketuban yg terlalu banyak, pinggul terlalu sempit, dan tumor pd rongga panggul / rahim (miom / kista ovarium). Kasus multigravida pd ibu yg sudah melahirkan banyak anak terutama lebih dari 5 jg bisa menjadi penyebab. Pada kondisi ni rahim jadi lebih tegang dibandingkan dgn kehamilan yg normal.
Untuk penyebab yg berasal dari ari-ari, umumnya janin melintang karena kasus plasenta previa (letak plasenta di bawah menutup jalan lahir). Plasenta previa dpt mengurangi luas ruang rahim sehingga bayi berputar-putar, berusaha mencari tempat yg lebih luas yaitu di bagian atas / samping. Penyebab lain bayi melintang adlh relaksasi / peregangan dinding perut akibat proses persalinan sebelumnya yg belum sempurna / ibu pernah melahirkan 4 kali / lebih.
Deteksi dan Penanganan
Umumnya posisi malpresentasi janin dpt diketahui saat pemeriksaan rutin dgn rabaan luar perut. Jika bagian atas / samping perut terasa keras dan besar, diperkirakan terjadi malpresentasi janin. Cara lainnya dgn USG dan pemeriksaan bagian dlm dgn menggunakan jari.
Jika sudah pasti terjadi malpresentasi / sungsang, dokter akan menyarankan ibu untk sering-sering melakukan posisi sujud (nungging dgn dada menempel di lantai), posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Jika posisi ni dilakukan dgn teratur segera setelah ada kepastian dari dokter (biasanya di minggu ke 34), kesempatan bayi mencapai posisi lahir normal cukup besar yaitu sekitar 90%, terutama jika latihan dilakukan di awal trimester 3. Dengan catatan tak ada faktor yg sangat menghalangi posisi bayi untk berputar.
Cara lain untk merubah posisi janin melintang menjadi normal adlh dgn cara versi luar (externalcephalic version / ECV). Sesuai dgn namanya, versi luar adlh tindakan mengubah posisi janin melintang dari luar. Tindakan akan segera dihentikan bila ibu merasa sakit (otot rahim kejang, misalnya) / tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta. Versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab janin tak mungkin bisa diputar.
Saat ni tindakan versi luar sudah sangat jarang dilakukan karena dianggap cukup berisiko. Kalaupun dilakukan, risiko harus diperkecil dgn memilih lokasi rumah sakit yg memiliki fasilitas pembedahan sesar emergensi.

source : http://youtube.com, http://slideshare.net

0 Response to "Menyambut Si Kecil Trimester 3 : Ibu Hamil Sungsang"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *